Sabtu, 07 April 2018

Kedaulatan penentu syariat


Bila kebenaran cukup lewat cuap cuap saja maka Nabi tidak akan melakukan fatul makkah, Daud tidak akan mengalahkan Gholiat atau zulkanain tidak akan menaklukkan dunia

Kebenaran itu tidak hanya cukup lewat dakwah semata atau omong omong doang tapi harus
Ikut merebut kedaulatan. Dan ini adalah jalan kenabian dalam menegakkan kebenaran ditengah ummat.

Mana kala kau mengatakan azan,  cadar bukan syariat

Lalu pemegang kedaulatan mengatakan itu adalah syariat maka tetap kau tidak bisa apa apa kecuali tunduk dan taat

Syariat darimana? Apa yang membuatnya jadi syariat dan mengapa bisa jadi syariat?, protesmu tetap tidak ada artinya selama tidak memegang kedaulatan

Pemegang kedaulatan dalam poros berbeda saja masih tidak bisa berbuat banyak apalagi sama sekali tidak memegang kedaulatan

Bu sukma itu termasuk pemegang kedaulatan dalam poros nasionalis tapi tetap tidak bisa berbuat banyak manakala pemegang kedaulatan pada poros agama menyatakan dia menista

Mengapa demikian?  Ya karena pemegang kedaulatan di negeri ini ada dua,  yaitu poros agama dan poros nasionalis, dan keduanya telah meneken akad dalam piagam jakarta.  Maka jika ada orang yang dianggap menista agama maka dia akan dijebloskan ke dalam penjara

Menistakan agama dalam sudut pandang siapa?  Si A?  Si B?  Bukan,  tapi dalam sudut pandang pemegang kedaulatan dalam poros agama di negeri ini. Seperti itulah syariat dalam sebuah negara tercipta.  Mungkin di negara A azan atau cadar bukan syariat,  tapi di negara B bisa sebaliknya,  itu karena penentu syariat ditentukan oleh pemegang kedaulatan disebuah negara.

Ada berapa dinasti yang telah berlalu dalam sejarah islam?  Sebanyak itu pula syariat akan berubah ubah dan silih berganti sesuai siapa yang berdaulat memegang kedaulatan

Kenapa gak satu syariat saja?  Ya karena pemegang kedaulatan tidak pernah hanya satu tapi silih berganti sesuai siapa yang memenangkan peperangan,  baik perang secara fisik maupun perang secara politik makanya kita dapati beraneka syariat tergantung sejauh mana langgeng dan awetnya sebuah dinasti

Jadi agama yang menentukan syariatnya adalah manusia biasa?  Bukan,  melainkan pemegang kedaulatan,  manakala pemegang kedaulatan itu manusia biasa maka syariat itu bersumber dari manusia biasa,  manakala pemegang kedaulatan itu manusia utusan Allah maka syariat itu bersumber dari manusia utusan Allah

Setiap zaman ada manusia utusan Allah dan setiap zaman pula banyak manusia durjana,  tinggal siapa yang memenangkan peperangan baik secara fisik maupun politik maka dialah yang membuat syariat ataupun hukum

Dan hampir setiap zaman, justru manusia durjanalah yang selalu memenangkan pertarungan,  maka hampir setiap zaman pula syariat manusia durjanalah yang mengatur hukum dan syariat,  maka islam jadi bercabang cabang dan beraneka syariat dan hukum, begitupun dibelahan dunia lain terjadi hal yang sama sehingga darinya melahirkan beraneka ragam paham semisal komunis, liberal dsb,  semua lahir dari pemegang kedaulatan atau pemenang perang disebuah kawasan.

Untuk itulah Allah memerintahkan agar ummat beriman harus selalu mendukung manusia utusan Allah dan mendukung manusia utusan Rasul dalam merebut kedaulatan melalui jalur perang fisik maupun perang politik agar berdaulat dan menegakkan hukumNya,  tanpa hal itu maka hukum Allah,  syariat Allah tetap akan tenggelam dan hukum atau syariat selainNya yang akan tegak mengatur kehidupan manusia,  inilah sumber bencana terbesar kehidupan ummat manusia yaitu manakala hukum manusia durjana yang mengatur kehidupan umat manusia

Mengapa manusia durjana selalu menang dalam pertarungan dan memegang kedaulatan?  Itu semua karena harta, orang durjana selalu menghalalkan segala cara dalam meraih harta,  dan dengan harta itulah dia membeli manusia yang lain agar berdiri disisinya untuk mendukungnya dalam merebut kedaulatan

sedang manusia pilihan Allah selalu hadir dalam ketiadaan harta maka sulit membeli manusia kecuali dengan bayaran tidak kes alias janji janji surga

Pengampunan (At-Tawbah):111 - Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

tapi apakah manusia dengan iman pas pasan mau dengan pembayaran tidak kes ini?  Sedangkan ada manusia durjana yang bisa membayar kes?  Sedang dirumahnya anak dan istrinya kelaparan?  😂😂😂

Maka ekonomi yang menentukan sebuah syariat atau hukum tegak disebuah wilayah, kawasan,  ataupun negara, semua berpulang kepada ekonomi dan demi hal inilah poros poros kekuatan memperebutkannya

Bagaimana ekonomi bisa tegak dan berdiri?  Yaitu dengan cara...  Ah lain kali saja baru saya jelaskan 😁😁

Tidak ada komentar:

Posting Komentar