Minggu, 12 Juli 2020

Pencegah kekafiran kembali


Bulan (Al-Qamar):3 - Dan mereka mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedang tiap-tiap urusan telah ada ketetapannya

Termasuk bagaimana Allah mencegah ummat agar tidak tersesat kembali setelah nabi telah tiada

Bulan (Al-Qamar):4 - Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka beberapa KISAH yang di dalamnya terdapat CEGAHAN (dari kekafiran).

Yaitu dengan memberikan gambaran kepada ummat Islam bagaimana cara Allah mencegah ummat ummat terdahulu agar tidak tersesat setelah ketiadan nabi pembawa syariat, apa itu? Nah kisah kisah itu Allah ceritakan sebagaimana yang terjadi pada nabi Musa as, Isa as

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Allah mengangkat 12 imam, atau 12 rasul pelanjut untuk menjaga agama dan ummat agar tercegah dari kekafiran kembali, yaitu dengan mengirim berturut turut rasul rasul pemberi petunjuk

Sapi Betina (Al-Baqarah):87 - Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?

Mereka inilah yang akan menjaga ummat atau mencegah ummat agar tidak kafir atau sesat kembali

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):52 - Maka tatkala Isa mengetahui keingkaran mereka (Bani lsrail) berkatalah dia: "Siapakah yang akan menjadi penolong-penolongku untuk (menegakkan agama) Allah?" Para hawariyyin (Rasul rasul pelanjut) menjawab: "Kamilah penolong-penolong (agama) Allah, kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa sesungguhnya kami adalah orang-orang yang berserah diri.

Mengapa saya sebut hawariyyin sebagai rasul rasul pelanjut? Itu karena Allah sendiri menyebut mereka sebagai PENOLONG ALLAH, siapa lagi yang biasa menolong Allah jika bukan utusanNya? Hanya utusan utusanNya sajalah yang bisa menjadi penolong Allah dalam urusan agama agar menang, selainnya mustahil walaupun seluruh dunia bersatu tanpa ada rasul didalamnya maka catat kata saya MUSTAHIL meraih kemenangan karena itu sudah janji Allah

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):194 - Ya Tuhan kami, berilah kami apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul-rasul Engkau. Dan janganlah Engkau hinakan kami di hari kiamat. Sesungguhnya Engkau tidak menyalahi janji".

Anda boleh saja menang tapi pasti akan kalah lagi tanpa adanya rasul ditengah tengah anda, itu artinya bukan menang, ya sama kayak beberapa khilafah yang memaksa menunjukkan diri mereka menang dalam berbagai ekspansi, tapi kenyataannya ya kalah pada akhirnya, entah perpecahan dari dalam dan sebagainya, dijajah dan sampai hari ini semua bekas taklukkan mereka tidak lebih dari negeri yang terjajah.

Sebaliknya, yang bisa mutlak menang dan menjadi penolong Allah ya hanya rasul rasul Allah saja, selainnya mustahil. Karena itulah ketika Allah menyatakan "menolong" dalam ayat diatas ya benar benar menolong dalam memenangkan bukan memenangkan lalu kalah atau malah musnah. 

Itu artinya untuk mencegah agar ummat tidak kafir kembali dan tetap menang dalam perang melawan kekafiran dalam segala hal hanya dengan satu cara,. RASUL, tiada yang lain

Untuk itulah Allah telah menyatakan dan menetapkan, bahwa setelah nabi Muhammad Saw akan ada orang orang yang lahir disetiap zaman sebagai pemberi petunjuk, dari siapa petunjuk itu? Ya dari Allah, maka mereka yang dinyatakan sebagai pemberi petunjuk sudah pasti utusannya atau rasul rasulnya

Guruh (Ar-Ra`d):7 - Orang-orang yang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu tanda (kebesaran) dari Tuhannya?" Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi PETUNJUK.

Untuk apa para rasul pemberi petunjuk itu? Ya  Untuk mencegah ummat agar tidak kafir kembali, apa bisa ummat akan kafir kembali? Ya jelas sangat bisa dan itu sudah pernah terjadi bahkan di zaman nabi dan nabi masih hidup, apalagi jika nabi telah tiada bukan?

Pengampunan (At-Tawbah):117 - Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka HAMPIR BERPALING (mau kafir kembali), kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka,

Untuk itulah perlu jurus pencegah, apa itu? Para rasul pemberi petunjuk, mereka ini akan lahir disetiap zaman dan nama nama mereka telah ada dalam hadis nabi Muhammad Saw

1.  Shahih Muslim, vol. 6, halaman 3

Jabir meriwayatkan bahwa ia mendengar Rasulullah saw yang agung bersabda, “Islam akan selalu besar hingga datang 12 Imam.” (Jabir berkata), “Kemudian beliau mengatakan sesuatu yang tidak kumengerti. Aku bertanya pada ayahku, ‘Apa yang beliau katakana?’ Ia menjawab, ‘Semuanya dari golongan Qurays.’”

2. “Barangsiapa mati tanpa berbai’at maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyah”

(lihat Shahih Muslim, jilid 6, halaman 22; lihat juga Baihaqi, Sunan, jilid 8, halaman 156; kemudian Ibnu Katsir dalamTafsir, jilid 1, halaman 517; Al-Haitsami dalam Al-Majma’, jilid 5, hal. 218)

3. “Barangsiapa meninggal dan tiada ketaatan (kepada imam), maka ia telah meninggal dalam keadaan jahiliyah”

(lihat Imam Ahmad dalam Musnad, jilid 3, hal. 446; Haitsami dalam al-Majma’, jilid 5, hal. 223)

4. “Barangsiapa meninggal dan tidak mengetahui imam zamannya, maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyah”

(lihat Al-Taftazani, Syarh al-Maqashid, jilid 2, hal. 275. Ia mengeluarkan  hadits ini dalam hubungan ayat (QS. An-Nisaa: 59) yang saya kutipkan di atas. Syaikh ‘Ali al-Qari, Al-Marqat fi Khatimah al-Jawahir al-Madhiyah, jilid 2, hal. 509, dan pada hal. 457 tatkala mengutip Shahih Muslim yang berbunyi: “Barangsiapa meninggal dan tidak mengetahui imam zamannya, maka ia meninggal dalam keadaan jahiliyah”, ia menambahkan bahwa arti hadits tersebut adalah: “seseorang yang tidak mengetahui bahwa ia wajib mengikuti tuntunan imam pada zamannya.

Siapa mereka?

Selain itu juga terdapat riwayat yang didalamnya Nabi Muhammad Saw menyampaikan nama satu persatu kedua belas imam tersebut. Seperti riwayat dari Jabir yang menanyakan maksud dari Ulil Amri dalam ayat ketaatan yang harus diberikan orang-orang beriman. Nabi Muhammad Saw menjawab, "Mereka adalah wakil-wakilku dan pemimpin setelahku. Yang pertama dari mereka Ali bin Abi Thalib, setelahnya Hasan, kemudian Husain, setelahnya Ali bin al-Husain kemudian Muhammad bin Ali yang dalam Taurat diperkenalkan sebagai Baqir dan kamu kelak akan bertemu dengannya. Saat kamu bertemu dengannya sampaikan salamku padanya. Kemudian Shadiq Ja'far bin Muhammad setelahnya Musa bin Ja'far kemudian Ali bin Musa setelahnya Muhammad bin Ali kemudian Ali bin Muhammad setelahnya Hasan bin Ali kemudian seseorang yang nama dan kuniyahnya sama denganku, ia adalah hujjah Allah di muka bumi dan Baqiyatullah diantara manusia setelah Hasan bin Ali, yang melalui tangannya Allah Swt membebaskan timur dan barat." (Majlisi, Bihar al-Anwar, jld. 23, hlm. 290.)

Sudahkah anda beriman pada rasul rasul pemberi petunjuk tersebut?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar