Rabu, 03 Januari 2018

Kemusyrikan Yang Nyata 3

Taukah bahwa kedaulatan Rasulullah saw itu telah Nabi simbolkan dalam al liwa Rasulullah? Ya bendera Rasulullah saw adalah simbol kedaulatan Nabi. Siapa yg memegangnya, maka itu artinya nabi menyerahkan kedaulatannya kepadanya untuk dipegang sesuai kebutuhan, semisal dalam rangka perang dan nabi tidak hadir langsung untuk ikut serta. Maka dengan bendera itulah sebagai simbol kedaulatan nabi yang wajib diikuti oleh siapapu kepada pemegangnya. Itu artinya pemegangnya adalah pemegang kedaulatan Nabi

Ketika Rasulullah saw kritis, beliau menyerahkan benderanya kepada usamah bin said bin haritsah agar dipakai sebagai pemegang kedaulatan dalam rangka perang

Taukah, mengapa Rasulullah saw menyerahkannya kepada usamah bin zaid bin Haritsah ra yang masih sangat muda (18 tahun)??? Sedangkan masih banyak sahabat sahabat senior?

Itu karena nabi ingin menunjukkan kepada ummat dan usamah sendiri, bahwa anak itu mewarisi kedaulatan ayahnya, bahwa usamah adalah putra dari laki laki yang selama ini paling sering nabi tunjuk sebagai pemegang kedaulatannya dalam urusan perang, maka sang putra lebih berhak mewarisi kedaulatan ayahnya itu. Hal ini agar usama sadar bahwa jika nabi saw wafat maka bendera atau al liwa Rasulullah saw harus diserahkan kepada anaknya ( putrinya ) yaitu sayyidatina fatimah tuzzahra as, bukan kepada yang lain karena anak lebih berhak mewarisi warisan ayahnya, dan bendera nabi adalah warisan nabi kepada putrinya. Tapi sayangnya hal ini mungkin tidak disadari usamah, sehingga bendera itu diserahkan kepada Aisyah. Ini sesuatu yang sangat keliru, sehingga bendera tadi kemudian dikuasai oleh abu bakar. Maka suka tidak suka Imam Ali harus tunduk, karena ini bendera Rasulullah saw yg direbut, maka kedaulatan nabi terenggut, kedaulatan Allah dirampas, dan wajib taat pada pemenangnya sekalipun itu dimenangkan dengan jalan bathil, karena itulah hukum bendera, siapapun yang merebutnya adalah dia pemenangnya, jika tdk suka maka silahkan ajukan gugatan perang.

Inilah yang digugat saidah fatimah as, perang kata kata terhadap abu bakar. Maka terjadilah protes saidah fatimah as kepada abu bakar dengan berujung kesyahidan beliau as

Hal ini pula yang ingin dilakukan oleh Imam Ali as, namun pasukan tidak memenuhi standar perang, dan ini dilarang untuk melakukan hal tersebut, karena sama saja dengan bunuh diri, sama saja dzolim terhadap orang orang yang ingin membantunya.

Lalu bagaimana dengan perang kata kata yang dilancarkan saidah fatimah as? Apakah memenuhi standar perang kata kata? Ya sangat memenuhi standar karena standar perang kata kata harus memilki argumen yang kuat, lisan dan fakta. Inilah yang menyebabkan Sayyidahtina fatimah as yang duluan maju karena hanya beliaulah yang memenuhi standar perang kata kata (perang wanita) sejak awal, sedang imam Ali as (perang laki laki) tentu dengan angkat senjata, dan ini belum memenuhi standar perang makanya beliau hanya bisa bersabar dengan kenyataan pahit tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar