Minggu, 21 Januari 2018

Kedaulatan Pengetahuan


Allah Maha mengetahui. Selain Allah tidak ada yang mengetahui selain izin dariNya

Dan kedaulatan mengetahui tidak Allah khususkan pada satu oknum selayaknya kedaulatan memimpin yang Dia khususkan bagi RasulNya saja. Selain RasulNya maka tidak ada yang berhak dalam memimpin ummat

Berbeda dengan kedaulatan memimpin. Kedaulatan mengetahui Allah berikan pada akal, semua yang berakal memiliki kedaulatan ini, dan berhak mengetahui apa saja dan dimana saja selama mendapat izin dariNya, misalnya ada hal hal ghoib yang tidak bisa diketahui oleh semua orang. Kedaulatan inilah yang akan dipertanggung jawabkan, karena kedaulatan ini pula maka Malaikat tersungkur sujud kepada Adam as. Ya kedaulatan Allah dalam mengetahui telah diberikan kepada akal. Maka semua yg berakal berhak mengetahui.

Hal ini ditunjukkan pada ayat berikut

Lebah (An-Naĥl):43 - Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui,

Urusan kedaulatan pengetahuan Allah tidak khususkan pada nabiNya seorang melainkan juga pada selain nabiNya, dan tidak mungkin nabi disuruh bertanya pada orang yang tidak setara nabi juga bukan? Itu artinya Allah merendahkan derajat nabiNya sendiri jika demikian.

Maka jika Allah perintahkan nabiNya bertanya pada orang yang mengetahui, itu artinya, kedaulatan ilmu agama tidak hanya pada satu orang, tidak hanya pada satu rasul, melainkan juga berada pada orang lain yang setara dalam kerasulan. Untuk itulah pasti nabi diperintahkan bertanya pada orang yang satu derajat yang sama, yaitu sama sama rasul hanya berbeda dalam tugas.

Yang satu Rasul Syariat dan yang satunya lagi adalah rasul saksi

Maka menolak salah satunya sama dengan menolak semuanya. Oleh karena itulah Allah mewajibkan beriman pada rasul rasul, karena kedaulatan pengetahuan, mengetahui ilmu agama tidak pada satu rasul saja, melainkan pada rasul rasul.

Sapi Betina (Al-Baqarah):285 - Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".

Mengapa harus berimana pada rasul rasulNya? Itu karena kedaulatan pengetahuan agama bukan pada satu rasul melainkan juga pada rasul yang lain. Maka jika hanya satu rasul itu artinya ilmu agamanya tidak sempurna, karena kesempurnaan pengetahuan agama telah Allah bagikan pada rasul yang lain. Ayat melalui nabiNya, sedangkan pemahamannya boleh jadi melalui rasul yang lain. Apakah itu artinya rasul yg lain juga menerima wahyu? Tidak, al qur'an yang turun melaui nabi ada yang samar (mutasabbihat) bagi yang tidak diizinkan mengetahui dan akan nyata bagi yang diizinkan Allah tuk mengetahuinya

Laba-laba (Al-`Ankabūt):49 - Sebenarnya, Al Quran itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu. Dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat Kami kecuali orang-orang yang zalim.

Maka bagi rasul yang lain ketika ayat itu sampai ke hatinya maka menjadi terang dan jelas semua yang tersamarkan, semua lapisan penjelasannya bisa dia ketahui. Termasuk ketika ayat yang turun menyebut kitab terdahulu maka dengan serta merta rasul tersebut bisa langsung paham semua keterangan yang tersamarkan. Sekalipun bagi Nabi sendiri tidak sampai sejauh itu, makanya nabi disuruh bertanya padanya.

contohnya seperti ini, ada orang yang tiba tiba menyampaikan keinginannya untuk membuka showroom mobil, dia terilhami ingin menjual mobil begitu saja dan menyampaikan pada orang lain. Maka ada orang yang hanya dengan mendengar shorum mobil sudah bisa membayangkan bagaimana bentuk mobil, bentuk showroom, sudah tau mobil itu mesinnya seperti apa saja, harga harga mobil, cara perawatan dll, biasanya orang orang seperti ini adalah anak anak indigo, sekalipun bagi orang yang mempunyai ide tadi malah gak sampai sejauh itu membayangkannya. Nah sama sperti rasul saksi, begitu nabi menerima wahyu yang mengisahkan tentang kitab Taurat Maka dengan serta merta tergambar dalam dadanya sang rasul saksi isi dari kitab Taurat tersebut, bagian bagiannya dan keterangan keterangannya, lengkap selengkap lengkapnya. Sedangkan sang nabi sendiri yang menerima wahyu tidak sampai sejauh itu. Mengapa demikian? Itu untuk menjaga agar tidak tercampur antara kitab al qur'an dan kitab kitab terdahulu dalam dada nabi sehingga keterangan keorisinilan kitab Al qur'an benar benar terjaga

maka keterangan mengenai kitab kitab terdahulu terurai dalam dada rasul yang lain, dan nabi harus bertanya padanya demi menjaga orisinalitas al qur'an agar tidak dianggap plagiat dari kitab sebelumnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar