Rabu, 25 Desember 2019

Dalil wajibnya IMAMAN (2)


Nad'u Kulla unasin bi Imamihim

Nad'u : kami panggil
Kulla :masing masing
Unasin : manusia (jamak)
Biimamihim : dengan Imam mereka

Pada hari kami panggil setiap manusia (jamak) dengan imamnya masing masing, imamnya dalam kalimat ini mufrod, atau tunggal

Untuk apa mereka dipanggil dengan imam mereka? Untuk menerima kitab

Yang bertekuk lutut (Al-Jāthiyah):28 - .. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya. Pada hari itu kamu diberi balasan terhadap apa yang telah kamu kerjakan.

Kitab apa? Kitab catatan manusia, yang artinya setiap manusia dalam kumpulan ummat tadi atau unasin (manusia secara jamak) diatas, akan dipanggil untuk menerima kitab catatan amalnya masing masing

Maka saat dipanggil itulah mereka datang dengan imam mereka masing masing untuk menerima kitab

Karena unasin jamak (manusia manusia), maka imampun menjadi jamak karena masig masing manusia dengan imam pilihannya masing masing sesuai kumpulan unasin (manusia manusia) 

Faman utiya kitabahu biyaminihi
Faman: maka barangsiapa
Utiya : diberikan
Kitabahu : kitabnya
Biyaminihi: dengan tangan kanannya

Kata utiya juga dapat kita jumpai pada ayat إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ Al Kautsar 
Sehingga utiya memiliki arti diberikan

Ini artinya mereka dipanggil dengan tujuan untuk diberikan kitab di tangan kanan masing masing. 

Faulaika : maka mereka itu (Imam imam)
Yakrauna : akan membacakan (untuk) mereka (ummat)
Kitabahum : kitab mereka

Faulaika, ini jamak, secara nahwau ini memang tidak mungkin imam, karena diawal kalimat imam disebutkan mufrod atau tunggal bukan jamak, jika ini adalah imam maka faulaika yang merupakan isim isyaroh atau kata tunjuk tidak mungkin jamak, pasti tunggal juga menggunakan kata "dzalika" dan fiil mudhorek nya "yakrou", karena memakai kata "yakrouna"  maka tidak mungkin imam, karena imam mufrod atau tunggal. Maka kebanyakan mufassir menerjemahkan kata Imam pada ayat ini dengan kata kitab catatan

Nah ini akan lebih aneh lagi karena diayat awalnya disebutkan manusia dipanggil dengan imamnya, biimamihim,  tujuannya untuk diberikan kitab catatan

Jika kata Imam pada ayat ini karena mufrod (tunggal) maka diganti dengan kata kitab maka akan menjadi

Yauma nad'u Kulla unasin bi Imamihim
Pada hari kami panggil setiap orang dengan kitabnya masing masing

Untuk apa dipanggil?  Tuk menerima kitab catatan

Itu artinya dia (manusia) datang dengan Kitab catatan untuk menerima kitab catatan lagi? 

Maka kitab catatan jadi doble, ini aneh jadinya
Kedua, Allah tidak mungkin tidak bisa membedakan mana kata kitab dan mana kata Imam, jika maksud Allah adalah kitab maka Dia akan memakai kata kitab tidak mungkin kata imam

Lalu bagaimana sampai bisa kata Imam yang mufrod (tunggal) diawal kalimat bisa berubah jamak dalam kata tunjuk Faulaika (yang disandarkan pada kata Imam)?

Pertama dalam Al Qur'an kadang terjadi demikian, dua tema atau dua keadaan dalam satu ayat, misalnya pada ayat berikut, diawal berbicara soal akad, sambungannya malah bicara soal yang lain yaitu soal halal dan haramnya binatang ternak dan binatang buruan. Nah apa kaitannya antara keduanya? Tidak ada sama sekali

Jamuan (Al-Mā'idah):1 - Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu. Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang dikehendaki-Nya.

Sehingga jika terjadi dua keadaan dalam satu ayat ini bukan hal yang aneh

Kedua penjelasannya perubahan itu karena fase perubahan keadaan saat dipanggil dan saat akan membacakan kitab, berikut penjelasannya

Perubahan kata tunjuk Faulaika (jamak) itu karena imam masing masing manusia beda beda, bukan satu imam. Karena banyak manusia manusia (unasin) atau banyak kumpulan manusia dihari kiamat yang setiap orang didampingi oleh imamnya masing masing, yang tentu bukan satu imam melainkan banyak imam imam

Imam imam Bani Israel dengan orang orang Bani Israil, jumlahnya berapa? 12 imam, 

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Mereka ini akan dipanggil dengan masing masing unasin atau kumpulan manusia yang berimam kepadanya, saat dipanggil imam ini sendiri dengan masing masing unasin (manusia) untuk menerima kitab ini adalah fase atau keadaan pertama, dimana unasin dipanggil bersama imamnya masing masing

Masuk ke ayat 

Faman utiya kitabahu biyaminihi
Faman: maka barangsiapa
Utiya : diberikan
Kitabahu : kitabnya
Biyaminihi: dengan tangan kanannya

Setelah mereka sudah menerima kitab masing masing, karena banyak dan sambil tertunduk maka mereka diatur bershaf shaf dengan imamnya masing masing

Yang bertekuk lutut (Al-Jāthiyah):28 - Dan (pada hari itu) kamu lihat tiap-tiap umat berlutut. Tiap-tiap umat dipanggil untuk (melihat) buku catatan amalnya..

Berita besar (An-Naba'):38 - Pada hari, ketika ruh dan para malaikat berdiri bershaf-shaf, mereka tidak berkata-kata, kecuali siapa yang telah diberi izin kepadanya oleh Tuhan Yang Maha Pemurah; dan ia mengucapkan kata yang benar.

Mereka semua tertunduk dan berlutut dihadapan Allah Maha Perkasa
Dan tidak ada yang dapat berkata kata selain orang yang dia pasti mengucapkan kata yang benar, artinya orang ini pasti suci, siapa mereka?

Besi (Al-Ĥadīd):19 - Dan orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mereka itu orang-orang Shiddiqien dan orang-orang yang menjadi SAKSI di sisi Tuhan mereka. Bagi mereka pahala dan cahaya mereka. Dan orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni-penghuni neraka

Mereka adalah para saksi, mereka inilah yang akan berkata "kamu dusta" kepada pendusta

Nabi Hud:18 - Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang membuat-buat dusta terhadap Allah? Mereka itu akan dihadapkan kepada Tuhan mereka, dan para saksi akan berkata: "Orang-orang inilah yang telah berdusta terhadap Tuhan mereka". Ingatlah, kutukan Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim,

Nah siapa mereka? Salah satunya yang mengikuti nabi saat berdakwah dan yang lainnya disebutkan dalam kalimat setelahnya waming koblihi kitabu Musa IMAMAN warahmatan 

Nabi Hud:17 - Apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang (Nabi Muhammad Saw) yang ada mempunyai bukti yang nyata (Al Quran) dari Tuhannya, dan diikuti pula oleh seorang saksi (Imam Ali as) dari Allah dan sebelum Al Quran itu telah ada Kitab Musa, IMAMAN dan rahmat? Mereka itu beriman kepada Al Quran. Dan barangsiapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al Quran, maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah kamu ragu-ragu terhadap Al Quran itu. Sesungguhnya (Al Quran) itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

Nah mereka inilah para imam imam yang diizinkan Allah dalam berkata kata dan dia pasti berkata dengan benar, 12 imam dari masing masing kenabian syariat, salah satu contohnya imam imam bani Israil kepada kaum Bani Israil, mereka semua berbaris disisi unasim bershaf shaf sesuai kaumnya masing masing, atau unasinnya masing masing, maka mereka inilah yang akan membacakan kitab catatan manusia

Faulaika : maka mereka itu (Imam imam)
Yakrauna : akan membacakan (untuk) mereka (ummat)
Kitabahum : kitab mereka

Ini adalah keadaan kedua, dimana para imam sudah hadir bersama unasin kumpulan manusia manusia pada masing masing zaman, bershaf shaf,  yang mereka akan membacakan kitab unasin, manusia. Jamaah para imam imam inilah yang disebut dengan kata tunjuk Faulaika, maka mereka itu
Yakrouna: akan membacakan (untuk) mereka
Kitabahum: kitab mereka

Disini adalah keadaan kedua dimana para imam dikumpulkan bersama, dalam jamaah yang bershaf shaf makanya keadaan ayat diawal saat dipanggil imam (mufrod) dalam keadaan sendiri bersama masing-masing unasin, begitu ditahap ini semua sudah berkumpul ditempat pengumpulan dari tempat mereka dipanggil, karena itulah ayatnya mengalami perubahan kata tunjuk yang semula mufrod menjadi jamak

Hal ini terjadi juga pada ayat Al ahzab 33 ada dua keadaan didalamnya yang mengubah dhomir kunna menjadi kum dalam satu ayat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar