Rabu, 05 Juli 2017

Posisi Imam dan rasul

Posisi Imam dan rasul

Imam itu sejatinya lebih tinggi dari rasul, krn nabi ibrahim menjadi Imam itu setelah melalui derajat rasul,
Sapi Betina (Al-Baqarah):124 - Dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya. Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia". Ibrahim berkata: "(Dan saya mohon juga) dari keturunanku". Allah berfirman: "Janji-Ku (ini) tidak mengenai orang yang zalim".

Artinya beliau jadi rasul dulu baru jadi Imam.

Nah dlm Hud 17 pun demikian disebutkan rasul dahulu baru Imaman.

Waming qoblihi = sebelumnya telah ada
Kitabu musa = kitab musa
Imaman = Imaman
wa rahmatan dan rahmat

karena itulah setiap yg jadi imam itu sejatinya telah melalui derajat kerasulan.

Jamuan (Al-Mā'idah):12 - Dan sesungguhnya Allah telah mengambil perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka 12 orang pemimpin (IMAM) dan Allah berfirman: "Sesungguhnya Aku beserta kamu, sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada RASUL- RASUL-KU dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik sesungguhnya Aku akan menutupi dosa-dosamu. Dan sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.

Makanya dlm Hud 17 menyebut
Afaman kana : apakah sama (org org kafir dgn)
Ala bayyinatin :org org yg memiliki bukti
mirrobikum : dari Tuhanmu
Wayatluhu : dan diikuti
Syahidum : seorang saksi
Minhu : DariNya

Waming qoblihi : dan sebelumnya ada
Kitabu musa : Kitabu musa
Imaman : Imam
wa rahmatan : dan Rahmat

itu artinya sebelum mereka mencapai derajat imam, maka mereka harus memiliki derajat rasul, karena itulah Allah sebutkan derajat asalnya dlm al qur'an yaitu Rasul saksi

Soal kenapa hal ini beda dgn teman yg lain bahwa ada yg meyakini Imam dan ada yang meyakini rasul? Itu krn hal ini baru saya yg menjelaskannya, beserta dalil dalil naqlinya, makanya banyak syiah jg yg blm paham, padahal sama saja krn dgn meyakini pada derajat atas (Imam) maka itu artinya derajat bawahnya sdh satu paket, bahwa tdk mungkin mencapai derajat imam tanpa melampaui  derajat rasul itu sendiri. Makanya imam Ali as sebelum jd imam maka dia harus mendampingi rasulullah saw tuk menjadi rasul saki. Begitu pula imam Hasan sebelum jadi imam maka harus jadi rasul saksi bagi Imam Ali as, demikian pula imam Husain as sebelum jadi imam harus jadi rasul saksi bagi Imam Hasan as, dst

======

Nabi Muhammad SAW itu imamul anbiya wal mursalin wal mukminin, termasuk Imam Ali dan imam imam yg lain adalah makmum bagi Rasulullah saw.

Ketika nabi masih hidup, imam Ali as masih sebagai rasul saksi, beliau harus menjalani ujian seperti nabi ibrahim as, yaitu dengan beberapa perintah dan larangan (al baqarah 124) dibawah pemberi ujian yaitu Rasulullah saw. Dan beliau berhasil melaluinya, makanya derajatnya menjadi Imam bagi umat Muhammad saw. Jd tidak serta merta jadi imam dan tdk melampaui kenabian Muhammad saw.

Jadi skemanya itu sprt ini

Rasulullah saw adalah Imamul anbiya warmursalin, wal muslimin

Ketika nabi masih hidup, derajatnya masih rasul saksi (Hud 17)
Dan sekaligus menjalani ujiannya tuk menjadi Imam, Nabi sendiri yg menjadi saksi atas ujiannya

Sapi Betina (Al-Baqarah):143 - Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (Para rasul saksi), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia.

Sehingga tugasnya menjadi rasul saksipun itu adalah bagian dari ujian yg harus dilaluinya. Tanpa dikenali sebagai rasul, tanpa dianggap sebagai rasul saksi tpi harus bisa menerima hal itu

Nah itulah ujiannya yaitu menjalankan perintah dan larangan

Apa perintahnya?. Harus jadi saksi bagi ummat muhammad saw
Larangannya; tdk boleh membocorkan statusnya sebagai rasul saksi, ini menyiksa loh bagi manusia, tdk dianggap tp harus menjalani tugas tersebut. Nah disinilah ujiannya

Semua syiah mengakui derajat imam itu lebih tinggi dari derajat kenabian, jika ada syiah yg tdk berkeyakinan Sprt itu maka dia belum syiah. dan harus belajar lagi, krn dasar imamah dlm syiah adalah ayat al baqarah 124 diatas. Bahwa imam bagi nabi ibrahim adalah derajat tertinggi dari kenabian itu sendiri. Dan derajat itu akan diberikan bagi dzurriatnya, dan Rasulullah saw serta imam Ali berasal dari dzurriat Ibrahim as.

Nah derajat itu diberikan mengukuti hukum yg berlaku padanya, bahwa penerima Imaman juga harus menjalani ujian perintah dan larangan, itulah yg harus dilalui semua penerima Imaman

Sebab jika tdk sprt ini maka setiap dzurriat Ibrahim bisa mengklaim imam atas dasar ayat al baqarah 124 diatas. Makanya harus ada ujian perintah dan larangan.

Sebab bani hasyim sebagai dzurriat ibrahim bgt luas, jika tdk ada ujian perintah dan larangan maka semua bani hasyim bisa mengklaim imam, makanya bani abbasiah bersikukuh dgn maqom imam (pemimpin), krn tdk paham bahwa harus ada ujian perintah dan larangan diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar