Imam Ali as berkali-kali memprotes Abu Bakar, bahkan beliau berkata: Bahwa beliaulah yang layak atas khilafah setelah kepergian Rasul Saw. Beberapa bukti Imam Ali as tidak tinggal diam melihat penyelewengan umat dengan membai'at Abu Bakar, antara lain:
1. Imam Ali dan Sayidah Fatimah datang kerumah Anshar untuk meminta bai'at:
وخرج علی کرم الله وجهه يحمل فاطمة بنت رسول الله (ص) على دابة ليلا في مجالس الأنصار تسألهم النصرة، فكانوا يقولون: يا رسول الله (ص) قد مضت بيعتنا لهذا الرجل ولو أن زوجك وإبن عمك سبق إلينا قبل أبي بكر ما عدلنا به
" Imam Ali keluar dari rumahnya dengan membawa Fatimah putri Rasulallah Saw di kegelapan malam mendatangi majelis-majelis Anshar untuk meminta pertolongan dari mereka, mereka (Anshar) berkata: Wahai putri Rasulallah Saw! telah lewat bai'at kami kepasa orang ini (Abu Bakar), seandainya suamimu lebih dulu datang kepada kami sebelum Abu Bakar, tentu tidak akan kami berikan bai'at kepadanya". (Imamah Wa Siyasah, Ibnu Qutaibah, hal 22)
2. Imam Ali mengatakan bahwa khilafah itu haknya, dan diambil secara paksa oleh Abu Bakar dan Kawan-kawan.
أنا أحق بهذا الأمر منكم، لا أبايعكم وأنتم أولا بالبيعة لي، أخذتم هذا الأمر من الأنصار، وإحتججتم عليهم بالقرابة من النبي (ص) وتأخذونه منا أهل البيت غصبا
"Aku (Ali) lebih berhak terhadap urusan ini daripada kalian, aku tidak akan berbai'at kepada kalian, bahkan kalianlah yang lebih tepat berbai'at kepadaku, Kalian ambil urusan ini (kepemimpinan pasca Rasulallah Saw) dari Anshar, dan kalian berdalil dengan alasan kekeluargaan dengan Nabi Saw, dan kalian ambil urusan ini (kepemimpinan) dari kami Ahlilbait dengan paksa". (Imamah Wa Siyasah Ibnu Qutaibah, hal 21)
3. Imam Ali tidak pernah berbai'at kepada Abu Bakar, sampai meninggalnya Sayidah Fatimah as
قال رجل لزهري: فلم يبايعه علي حتى ماتت فاطمة؟ لا ولا أحد من بني هاشم
" Zuhri ditanya oleh seseorang: Apakah Ali tidak membai'at kepada Abu Bakar sampai meninggalnya Fatimah? Zuhri menjawab: " Tidak, juga tidak seorangpun dari Bani Hasyim yang berbai'at kepada Abu Bakar". (Kifayatu Thalib Kanzi Syafi'ie, jld 1, hadist no 348)
Kanzi Syafi'ie mengomentari hadist di atas:
هذا حديث صحيح
"Hadist ini Sahih sanadnya". (Kifayatu Thalib)
Ini adalah contoh nyata, bahwa Imam Ali tidak tinggal diam ketika kepemimpinan yang harusnya beliau pegang diambil paksa oleh Abu Bakar dan kawan-kawan. Pada pembahasan mendatang, akan saya kemukakan fakta-fakta yang lain.
Copas dari
https://www.facebook.com/105715147898348/posts/160549349081594/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar