Jumat, 07 Juni 2019

Kisah penjual dan pembeli 1

Pembeli: "bapak siapin barang pesanan saya ini sesuai petunjuk utusan saya kan pak?"

Penjual: "ow iya tentu pak, kami mengikuti semua detail keinginan bapak yang disampaikan utusan bapak?"

Pembeli: "al hamdulillah, si Ali sudah periksa dan jelaskan apa apa yang mungkin terlewati?"

Penjual: "lah bukannya utusan bapak hanya pak mamad kan pak?"

Pembeli: " ow tidak, utusan saya bukan hanya satu pak, masa horang kaya ngirim utusan satu orang? Miskin amat sih, saya maha kaya loh, masa kirim orang cuman satu? Saya ini membeli bukan kali ini aja pak, sama penjual penjual (umat umat) terdahulu gak pernah saya kirim satu orang pak, soalnya kalo satu saya panggil buat bawa laporan maka masih ada yang lain mengawasi dan memberi arahan kepada para penjual, soalnya saya ini paling suka kesempurnaan dan gak suka seuatu yang dikerjakan gak sempurna, makanya saya selalu menyertai para penjual gak mungkin satu utusan!"

Penjual: "lah kan si Mamad sudah ada pak, dan catatan peninggalannya, catatan arahan arahannya lengkap pak sama kami, detail loh kami catat dan simpan, nah dari dasar itulah kami pakai tuk standarisasi pesanan bapak"

Pembeli: "yakin gak bakalan salah? Yakin bakal sesuai keinginan saya? Gimana kalo salah? Siapa yang tanggung jawab hayo? Masa gak perlu diperiksa lagi?"

Penjual: "Mamad dong pak yang tanggung jawab kan kami menyiapkan pesanan sesuai apa yang pernah Mamad sampaikan loh pak"

Pembeli: "yakin apa yang kamu tulis sesuai pesanan Mamad? Kalo yakin kenapa gak mau diperiksa kembali sama si Ali?

Penjual: "yakin lah pak"

Pembeli: "yang ngawasin dan periksa kembali sesuai spek yang saya inginkan siapa dong kalo begitu?"

Penjual: "ya gak usah diawasin dan diperiksa kembali lah pak, kami melakukan pekerjaan sesuai arahan yang pernah disampaikan si mamad koq"

Pembeli: "yang beli saya atau kamu?"

Penjual: "ya bapak lah yang membeli, kami yang menjual"

Pembeli: "kalo saya pengen pesanan saya ada yang ngawasin agar gak salah emang gak boleh? Kemudian kalo saya pengen pesanan saya yang sudah kalian siapkan diperiksa kembali sama si Ali emang salah?"

Penjual: "gak salah sih pak, malah lebih bagus agar kami gak rugi nantinya, agar hasilnya lebih memuaskan"

Pembeli: "nah kamu sudah serahkan pesanan saya kepada pemeriksa atau belum?"

Penjual: "gak pak, kami kirain bapak hanya ngutus si Mamad aja pak, jadi kami gak serahkan lagi kepada si Ali buat meriksa kembal"

Pembeli: "wah pesanan saya berarti gak sesuai prosedur yang saya tetapkan, sudah bawa kembali kepada si Ali biar dia periksa, jika si Ali sudah pulang, ada si Hasan minta dia yang periksa, jika si Hasan gak ada minta si Husain yang periksa, dst, mereka berjumlah 12 utusan, merekalah para khalifahKu!! jangan asal bawa kemari pesanan saya ya! Paham!! Belum diperiksa koq sudah bawa kesini! Sampah!

Catatan

Penjual: Ummat

Pembeli: Allah

Pengampunan (At-Tawbah):111 - Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar