Kamis, 18 Juni 2015

BELAJAR DARI TELUR TEMUKAN KERASULAN IMAM ALI AS

Belajar dari telur temukan Kerasulan Imam Ali as

penanya Agus Agaza;
Hamka, mana duluan ayam apa telor?

saya jawab:
Agus Agaza ya tentu saja ayam, karena Allah menciptakan itu berpasangan, kalau telur maka pasangan telur apa dong? masa tongkat? emang mau main golf apa?

penanya membantah

Hamka, trus ayam itu g berasal dri telur y? Itulah klo kita hanya mengikuti akal cari tafsir al quran g akan sampai pada maksud nya, karena lain orang lain tafsirnya, mereka para sahabat hidup dg rasulullah, bila ada perkara mereka langsung tanya sm rasulullah, la antum tanya ma siapa tafsir itu? Dan gmn antum bisa imannya lebih tinggi dibanding mereka para sahabat?

Agus Agaza, itulah mereka yg ga memahami, td itu ane cuma masukin satu hukum dlm penciptaan, yaitu berpasangan, tiap sesuatu itu berpasangan, hukum kedua dlm penciptaan itu adalah sempurna, ayam itu lebih sempurna dari telur, walaupun telur jg sempurna, tp ayam lebih sempurna, contohnya ayam punya naluri, telur tdk walaupun potensi itu ada didalam telur itu sendiri tp belum sempurna potensi itu, sehingga ayamlah yg diciptakan Allah, krn Allah Maha Sempurna, maka tdk ada yg diciptakanNya kecuali sempurna dalam segala sisi ukurannya.

Nah kalau sahabat itu memang bertemu RASULULLAH tp siapa yg bisa melawan PILIHAN Allah, lo aja pasti punya pilihan dalam segala hal dan tentu menginginkan yg terbaik, tersempurna bukan? bgtpun dgn Allah yg Maha Sempurna, perlu seleksi Super Ketat untuk bisa Jd Penanggung Jawab wahyu ilahia, jika Jibril yg terpilih dari sekian milyar malaikat maka sosok Rasulullah yg terpilih dari sekian banyak Nabi dan Rasul, dan Imam Ali yg terpilih dari sekian ratus ribu SAHABAT Nabi, ini adalah hukum kesempurnaan, setiap kesempurnaan hanya dapat ditopang oleh yg lebih sempurna darinya, contoh pohon ditopang oleh tanah, tanah lebih sempurna dari pohon, sebab semua yg ada di dalam pohon pasti ada didalam tanah, dan tidak semua yg ada didalam tanah pasti ada dipohon sebab jika demikan pohon bisa mati, sebab didalam tanah jg ada hal yg tdk bisa masuk kedalam pohon seperti zat zat racun dll

bgt pula dgn Al Qur'an yg sempurna hanya bisa ditopang oleh Rasulullah, sebab Rasulullah lebih sempurna dari Qur'an itu sendiri, apa yg ada di dalam Qur'an pasti ada didalam jiwa dan pengetahuan RASULULLAH sawa tp sebaliknya apa yg ada didalam pengetahuan Rasulullah tdk termuat di dalam Qur'an, krn itulah berlaku perangkat hadis dalam menopang tafsir Qur'an, tp ya sprt komen saya di atas hadits mengalami keruntuhan, karena faktor periwayat itu sendiri tdk ada yg bisa menjamin " perbuatan hati" krn jujur itu bukan perbuatan fisik tp perbuatan hati

Karena itulah Allah pasti sdh tau kelemahan ini yg berarti tidak sempurna, maka ALLAH yg Maha Sempurna telah memilih yg terbaik dari sekian ratus ribu SAHABAT, yaitu Imam Ali as, beliau adalah Manusia sempurna, karena hukum kesempurnaan adalah setiap yg sempurna harus ditopang oleh yg lebih sempurna maka orang yg harus mengganti sosok sempurna Nabi adalah sosok yg jg sama kesempurnaannya yaitu Imam Ali as, tdk bisa yg lain sebab yg lain menjadi sempurna justru ditopang oleh kesempurnaan Qur'an, maka tdk bisa menopang Qur'an, nah IMAM Ali dipilih oleh Allah krn Allah yg menciptakannya, kesempurnaan imam Ali as secara hukum kesempurnaan harus lebih sempurna dari Qur'an itu sendiri, maka ilmu Qur'an ada pada Imam Ali tp ilmu Imam Ali tdk termuat di dalam qur'an itu sendiri, ilmu inilah yg nantinya menopang Qur'an pasca ditariknya Nabi dari kehidupan, nah yg melanjutkannya siapa? maka harus yg jg sekufu atau seukuran kesempurnaan dgn RASULULLAH SAWA

logikanya sprt ini, jika anda punya pohon pisang dan tanahnya digusur, apa anda akan menanam pohon pisang pada media pasir dari pantai? kan tdk mungkin sebab pohon itu bisa mati, harus ditanah yg sama dgn media asalnya,

bgtlah tanah saja punya ukuran, tanah dipantai beda dgn tanah yg gunung oleh sebab itu pohon di pantai tdk bisa hidup di tanah gunung, bgt pula al Qur'an atau agama tdk bisa ditopang selain yg seukuran Rasul maka harus ada rasul lain yg menggantikannya yaitu Imam Ali, makanya Allah dan Para Nabi telah membuat perjanjianNya

 ini perjanjian antara para Nabi dengan Allah SWT

Golongan-Golongan yang bersekutu (Alw-'Aĥzāb):7 - Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri MUHAMMAD) dari Nuh, Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan Kami telah mengambil dari mereka perjanjian yang teguh.

Ini isi perjanjiannya

('Āli `Imrān):81 - Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil perjanjian dari para nabi: "Sungguh, apa saja yang Aku berikan kepadamu berupa kitab (TAURAT, ZABUR, INJIL DAM AL QUR'AN) dan hikmah kemudian datang kepadamu (ini artinya nabi masih hidup) seorang RASUL yang membenarkan apa yang ada padamu, niscaya kamu akan sungguh-sungguh beriman kepadanya dan menolongnya". Allah berfirman: "Apakah kamu mengakui dan menerima perjanjian-Ku terhadap yang demikian itu?" Mereka menjawab: "Kami mengakui". Allah berfirman: "Kalau begitu saksikanlah (hai para nabi) dan Aku menjadi saksi (pula) bersama kamu".

Dalam 2 ayat diatas Allah menjelaskan Perjanjian yang teguh bahwa kelak ketika para Nabi ( termasuk Muhammad sawa) menerima Kitab maka SEORANG RASUL akan datang kepadanya dan sang Nabi harus wajib beriman kepadanya (mengakui tugas kerasulan orang tersebut) dan harus MENOLONGNYA!! ingat ada kata MENOLONGNYA!!!

ada apa gerangan? kenapa harus ditolong?? itu artinya sang rasul akan mengalami penolakan dan permusuhan dari umat nabi tersebut!
Ini adalah cobaan yang sangat berat yg akan dialami oleh sang rasul tersebut! ISTRINYA Wafat teraniays, putranya dipenggal kepalanya!

Ini balasannya

Keluarga 'Imran ('Āli `Imrān):187 - Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab (yaitu): "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima

Maka pada apalagi kalian menolak Imam Ali as sebagai Rasul pembawa risalah kenabian Muhammad sawa?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar